Arsip Kategori: Warta Paroki

Identitas Yesus dan Yohanes Pembaptis


12 Desember 2010 50/Th.A/I/10 Identitas Yesus dan Yohanes Pembaptis Orang terkenal/ngetop biasanya menjadi sasaran pemberitaan media massa. Umumnya orang ingin sekali mengetahui kehidupan pribadi orang tersebut. Maka tidak heran banyak pemberitaan seputar orang ngetop, terlepas benar atau tidak benar. Perbedaan … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Buletin, Warta Paroki | Tag | Meninggalkan komentar

TERIAKAN SANG NABI


05 Desember 2010 49/Th.A/I/10 Saudara-saudari seiman, Rahmat “penantian” berjalan dengan pasti sehingga tidak terasa sudah memasuki Minggu Adven II. Sumber inspirasi permenungan adalah Injil Matius 3:1-12. Yohanes Pembaptis menyerukan pertobatan, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!”(ayat 2). Seorang nabi adalah … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Buletin, Ibadat, Warta Paroki | Tag , , | Meninggalkan komentar

Waspadalah Dan Berjagalah Menyambut Kedatangan Anak Manusia


28 Nopember 2010 48/Th.C/II/10 Saudara-saudari yang terkasih, Waspada bisa berarti berhati-hati, berjaga, bersiap-siaga, sedangkan berjaga bisa berarti bertugas menjaga (misalnya: menunggui saudaranya sakit, maka tidak tidur). Secara nalar bisa dikaitkan dengan kesadaran, menaruh perhatian, hati-hati dan penuh pertimbangan, contoh: “Ingatlah … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Buletin, Ibadat, Warta Paroki | Tag | Meninggalkan komentar

NILAI KEHIDUPAN UNTUK KEHIDUPAN KEKAL


07 Nopember 2010 45/Th.C/II/10 Bapak/Ibu yang terkasih, Mari kita renungkan ilustrasi berikut: “Ada sebatang pohon besar tumbang di tengah jalan, akibat angin puting beliung!” Pejalan kaki berkomentar: “Batang pohon ini menghalangi jalan!”. Pembuat batu-bata berkomentar: “Sayang pohon ini, kalau dibelah-belah … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Warta Paroki | Tag , | Meninggalkan komentar

Lha, Yesus Kok Malah Bertamu?


31 Oktober 2010, 44/Th.C/II/10 Zakheus menjadi sangat terkenal di daerah Yerikho. Dia bukan saja sebagai pemungut cukai, melainkan kepala pemungut cukai. Dalam masyarakat Yahudi, orang semacam Zakheus ini sering dihina dan direndahkan karena suka memungut melebihi yang wajib atau lebih … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Buletin, Warta Paroki | Meninggalkan komentar

DOA: ANTARA AKU, TUHAN, DAN SESAMA


24 Oktober 2010, 43/Th.C/II/10 Saudara-saudari seiman, Permenungan Minggu Biasa XXX berinspirasikan dari Injil Lukas 18:9-14. Tuhan Yesus mengajak kita untuk melihat kembali bagaimana kita menempatkan diri bersama sesama, dan di hadapan Tuhan. Relasi kita dengan Tuhan dan sesama merupakan isi dari … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Buletin, Renungan Harian, Warta Paroki | Tag | Meninggalkan komentar

BERDOALAH DENGAN TEKUN DAN PERCAYA PENUH


Warta Paroki 17 Oktober 2010 42/Th. C/II/10 Bapak/Ibu yang terkasih, Pesan berita Injil hari ini, Yesus mendesak supaya kalau kita berdoa: “Berdoalah dengan tekun dan percaya penuh!”. Berdoa memang tidak selalu meminta, tetapi karena keterbatasan, kelemahan dan kekurangan kita, maka … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Renungan Harian, Warta Paroki | Meninggalkan komentar

MEMULIAKAN TUHAN DENGAN BERSYUKUR


10 Oktober 2010 41/Th. C/II/10 Bapak/Ibu yang terkasih, Ada kebiasaan bagus yang diajarkan dan dilatihkan oleh para ibu kepada anak-anaknya, yaitu: “mengucapkan terima kasih!”. Contoh: Kalau anaknya diberi sebatang coklat oleh eyangnya, dan si anak menyambut dengan tangan kirinya. Ibunya … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Renungan Harian, Warta Paroki | Meninggalkan komentar

Hari Gini “Ngomong” Iman??


03 Oktober 2010 40/Th. C/II/10 Anda berani menerima tantangan dari Yesus hari ini? Sederhana sekali, “kalau kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut dan ia akan … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Warta Paroki | 1 Komentar

HIDUP SETELAH KEMATIAN


26 September 2010 39/Th. C/II/10 Saudara-saudari yang dicintai Tuhan, “Urip kuwi mung mampir ngombe”. Kalimat ini adalah suatu pepatah dalam bahasa Jawa yang berarti, “hidup itu hanya sekedar singgah untuk minum”. Pepatah ini menyiratkan kesementaraan hidup. Harta benda yang ada … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Warta Paroki | Meninggalkan komentar